Di desa kecil dekat pesisir Jawa Tengah, Mbak Lina menjalankan usaha kerajinan tangan dari limbah laut—seperti kulit kerang dan kayu apung—yang diolah menjadi aksesori dan dekorasi rumah. Dulu, ia hanya menjual hasil karyanya di pasar desa, dengan omzet yang tak menentu. Segalanya berubah ketika ia mengikuti pelatihan digital marketing dari komunitas UMKM lokal. Ia mulai belajar cara memotret produk dengan baik, membuat akun media sosial, dan memasarkan produknya di marketplace. Tak butuh waktu lama, produk "Laut Rasa Seni" milik Mbak Lina mulai dikenal. Banyak konsumen dari kota besar tertarik karena keunikan dan nilai keberlanjutan produknya. Ia bahkan pernah mendapat pesanan dalam jumlah besar dari sebuah hotel butik di Bali. Kini, Mbak Lina tak hanya menjadi pelaku usaha, tapi juga mentor bagi ibu-ibu lain di desanya untuk ikut memanfaatkan teknologi. Berkat digitalisasi, komunitas kecil di pesisir itu kini punya harapan baru—harapan untuk tumbuh bersama tanpa harus meninggalkan akar lokal mereka. UMKM digital bukan hanya soal teknologi, tapi juga tentang akses, inklusi, dan kesempatan untuk tumbuh dari mana saja.
Kembali ke Beranda